Pentingnya Seni Dan Budaya Terhadap Moralitas Bangsa

Yunus Supriyanto, S.Sn *
Majalah Dinamika

Kiprah Seni dalam perkembangan budaya Indonesia sangat berpengaruh pada nilai moralitas bangsa terutama pada penghargaan nilai-nilai ketimuran karena kesalahan penafsiran tentang seni bagi masyarakat. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dari intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Seni adalah suatu hal yang merujuk kepada keindahan (estetika). Menurut The Liang Gie (1997: 17), keindahan atau indah adalah sebuah kata yang sepadan dengan kata beauty dalam bahasa Inggris (dalam bahasa Perancis “beau” bahasa Italia dan Spanyol “bello”). Dilhat dari sudut pandang kebahasaan, kata indah adalah kata yang merupakan turunan dari kata Bellum,yang akar katanya adalah Bonum,dan memiliki arti kebaikan kata Bellum atau bonum adalah dua kata dalam bahasa latin. Berdasarkan asal kata ini,dapat kita simpulkan bahwa keindahan sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dikenal sebagai sesuatu yang baik atau dalam term Islam dikenal dengan istilah ma’ruf. Kata ma’ruf adalah kata yang memiliki arti dikenal, terkemuka, makbul yang diakui. Dalam bahasa Inggris ma’ruf diartikan sebagai kindness atau kebaikan.

Sebagai bahan refrensi, berikut ini beberapa definisi tentang keindahan dalam arti istilah. Pertama, Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang bisa kita peroleh semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya (Mortimer Adler). Kedua, Thomas Aquinas merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang menyenangkan ketika kita lihat. Ketiga, Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Keempat, Charles J. Bushnell memberikan definisi keindahan sebagai kualitas yang mendatangkan penghargaan yang mendalam tentang berbagai nilai atau ideal yang membangkitkan semangat. Kelima, Michelangelo, seniman besar berpendapat sederhana, bahwa keindahan adalah penyingkiran hal-hal yang berlebihan.(The Liang Gie,1997: 13-14)

Seni adalah suatu produk budaya dari sebuah peradaban manusia, sebuah wajah dari suatu kebudayaan yang diciptakan oleh suatu bangsa atau sekelompok masyarakat. Secara teoritis, seni dapat didefinisikan sebagai manifestasi budaya manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik (Anshari, 1986: 116). Hal ini disebabkan oleh karena ditopang oleh serangkaian nilai-nilai yang ditinggikan seperti agama atau norma-norma lain. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa dalam budaya terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia ini(dalam kehidupan manusia), yaitu: Bahasa, Sistem pengetahuan, Organisasi sosial, Sistem peralatan hidup dan teknologi, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem religi, dan Kesenian.

Lebih jelas Koentjaraningrat menjelaskan: …suatu unsur universal kesenian dapat berwujud gagasan-gagasan, ciptaan-ciptaan, pikiran, ceritera-ceritera, dan syair-syair yang indah. Namun kesenian juga dapat berwujud tindakan-tindakan interaksi berpola antara seniman pencipta, seniman penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, dan konsumen hasil kesenian; tetapi kecuali itu semua kesenian juga berupa benda-benda indah, candi, kain tenun yang indah, benda-benda kerajinan dan sebagainya.

Berkaitan dengan penjelasan Koentjaraningrat diatas, oleh Fakhruroji memaparkan bahwa secara praktis, seni sebagai sebuah kebudayaan yang diciptakan manusia dapat dibedakan atas: (a) Seni sastra, seni dengan alat bahasa; (b) Seni musik, seni dengan alat bunyi atau suara; (c) Seni tari, seni dengan alat gerakan; (d) Seni rupa, seni dengan alat garis, bentuk, warna ,dan lain sebagainya; dan (e) Seni drama atau teater seni dengan alat kombinasi sastra,musik,tari atau gerak dan rupa.

Fungs-fungsi seni dalam kehidupan

Muhammad Iqbal, pelaku seni kelahiran Sialkot Punjab memberikan rambu-rambu yang menegaskan bahwa harus ada suatu hal yang harus dicapai dalam berkesenian atau memaknai seni dalam kehidupan. Pertama, seni harus menciptakan kerinduan akan hidup yang abadi, karena tujuan utama dari seni adalah hidup itu sendiri. Seni dianggap sebagai saran yang penting bagi prestasi kehidupan sehingga ia harus memelihara ladang kehidupan agar tetap hijau dan memberikan petunjuk kehidupan bagi manusia.

Yang kedua adalah pembinaan manusia. Seni harus bisa memberikan dorongan dan asupan serta mampu memompa rasa keberanian dan kejantanan bagi orang-orang (audiens) yang bermentalkan ?ayam? dan memberikan semangat kepada setiap manusia serta menciptakan kerinduan akan tujuan hidup yang baru dan ideal(inspiratif). Seni harus memiliki tujuan etis dan instruksional. Seni memiliki daya magis dan harus dimanfaatkan untuk menciptakan pribadi manusia yang baik. Contohnya adalah musik, harus dapat menimbulkan semangat juang dan mendorong keberanian serta mengilhami perbuatan yang gagah atau membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil, dan ,menghormati Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ketiga, seni harus mampu membuat kemajuan sosial. Seniman dapat dianggap sebagai orang agung dan menjadi panutan. Menurut Mohammmad Iqbal, seorang seniman dengan kekuatan “kenabian-Nya” mampu meninggikan derajat suatu bangsa dan mengantarkannya kearah kebesaran demi mencapai kebesaran yang lebih tinggi lagi. Apalah arti suatu karya jika tidak dapat membangkitkan badai emosional dalam masyarakat? (Syarif, 1993: 128)

Agus Purwantoro, dalam tulisannya “Peranan Seni Dalam Kehidupan Manusia” juga menjelaskan tentang seni sebagai kebutuhan hidup. Dalam istilah lain dikatakan seni sebagai applied art (seni terpakai), seni yang digunakan. Dalam hal ini diterangkan bahwa seni itu digunakan untuk tujuan dan maksud tertentu terhadap benda atau ide, menurut kegunaannya, tetapi tidak melepaskan segi keindahannya, disamping memiliki keindahan wujud, seni juga memiliki nilai kagunaan. Misalnya guci dari Tiongkok Kuno, wujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi guci tersebut. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan keindahan keseluruh hidupnya.

*) Penulis Adalah Guru SMPN 1 Jambon, Ponorogo