: Rakhmat Giryadi
Bambang Kempling *
Bersama luruh daun
Pancaran mata meredub
Menuju lorong yang jauh
selepas azan dhuhur kami mengantarmu
Keranda telah tertulis dalam sajak abadi
di lembar Lauhul Mahfudz
Lalu tangan yang rapuh
dan jari-jari bergetar menyunggingkannya
dalam pesan terakhir si sulung punakawan
“Mas, ini titipanku,” katanya.
Bersama luruh daun
angin bertiup landai
kepada kita dititipkannya kisah yang terbit di koran
untuk khusuk mengeja setiap kata.
11 Juni 2019
*) Bambang Kempling, penyair kelahiran Lamongan, Jawa Timur 1967. Alumnus UMM jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Puisi-puisinya masuk antologi Tunggal Kata Sebuah Sajak (Kostela 2002), Antologi Rebana Kesunyian (KOSTELA 2002), Imajinasi Nama, Permohonan Hijau (FSS 2003), Cakrawala Puisi Indonesia, Duka Aceh Duka Bersama (DKJT 2005), Tadarus Sang Begawan (Pustaka Ilalang 2019), serta di media Indupati dan tabloid Telunjuk. Salah satu antologi Tunggalnya bertitel “Persinggahan Bayang-bayang” Penerbit Pustaka Ilalang, 2014.