Masalah rendahnya minat baca bukanlah hal baru. Namun hal itu tentu tidak serta merta menjadi alasan bersikap pesimis terhadap kemungkinan-kemungkinan yang datang terjadi di masa depan.
Pemerintah mulai dari pusat sampai daerah, salah satunya Kabupaten Lamongan, sudah berupaya menggalakkan usaha “melek” literasi untuk masyarakat. Sebut saja pembaharuan koleksi buku di Perpustakaan Daerah Lamongan, sarana-prasarana yang mengajak pengunjung semakin nyaman, lalu fasilitas kunjungan siswa-siswi dari sekolah, perpustakaan keliling, dan lainnya. Perihal ini merupakan ikhtiar bagus yang patut disambut baik, dan semaksimal mungkin ikut menyuksekan program-programnya.
Pemilihan Duta Baca yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan (Dinperpusda LA) pimpinan Kandam, S.Pd., M.Pd. jadi salah satu kegiatan untuk menemukan terobosan-terobosan baru di dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Dari 36 peserta, hari senin 24 Februari kemarin, ada 20 peserta yang berkesempatan memaparkan ide-idenya, yang bagi peserta terbaik dinobatkan sebagai Duta Baca Kabupaten Lamongan 2020.
***
Menarik sekali, berbagai macam ide dari para peserta Duta Baca ini. Salah satu yang terhitung kekinian adalah ide Digitalisasi Buku dari Pemenang ke II yakni Usamah Misy’al. Digitalisasi di sini semacam proses pengubahan sebagian buku ke bentuk sosial media. Agus Buchori, Arsiparis yang menjadi salah satu juri acara tersebut berpendapat bahwa ide ini terbilang baru, sedangkan cerpenis nasional S. Jai menambahkan komentar; “tinggal menunggu bagaimana realisasinya.”
Akan tetapi untuk menjadi seorang Duta Baca, tolak ukurnya tak hanya pada tataran ide. Namun bagaimana kemungkinan ide itu dapat diterapkan, keluasan wawasan personal, dan tentu attitude serta kemungkinan seseorang bisa menjadi role model baru yang harus diperhitungkan. Dan dari penilaian tersebut diperoleh nama Wachidatus Chomariyah, mahasiswa UNISLA menjadi Duta Baca Lamongan 2020. Di urutan ke III, siswi SMK Muhammadiyah I, Masyitho Dwi Ferbiani.
Ajang Duta Baca Kabupaten Lamongan 2020 ini satu langkah event pembuka yang menyambut event besar Pekan Literasi Lamongan di bulan Maret nanti. Seluruh kegiatannya tidak lain upaya pemerintah dan komunitas-komunitas literasi Lamongan seperti FP2L, untuk meningkatkan daya baca dan menulis di seluruh lini masyarakat Lamongan. Tentu, menjadi gerak awal mewujudkan cita-cita menciptakan SDM Indonesia yang unggul dan mandiri.
____________
*) Magister Teknologi Pembelajaran UM Malang. Aktif berkarya di Pondok Pesantren Kepenulisan Darun Nun, dan sedang merintis Maktab Dalan Pituduh TPQ Nurul Furqon Lamongan.