Mang Jamal
MATABACA, Des 2007
Cita-cita sebuah desain sampul buku adalah menyampaikan, secara garis besar, tema sentral atau abstraksi cerita isi buku dalam bentuk gambar, ilustrasi atau visual. Dengan kata lain, ia berusaha mewakili keseluruhan cerita dan karakteristik umum isi buku dalam di bagian luar untuk keperluan pengenalan isi buku kepada calon pembaca.
Buku cerita serial Harry Potter, bila disimpan di rak, masuk dalam kategori buku anak, itu artinya “untuk semua umur” boleh dibaca siapa saja. Ciri khas desain sampul buku anak adalah huruf atau tulisan dan warna yang cerah ceria atau cenderung ramai dengan tujuan mendekati dunia anak-anak yang cenderung bermain, riang gembira, lucu atau jenaka. Warna yang dibuat meriah tentu agar sang anak tertarik selain secara psikologis memberi rangsangan bagi kemampuan indra penglihatan mencerap unsur dunia visual. Bila menggunakan ilustrasi atau gambar, pastilah yang cenderung lucu. Umumnya gambar dengan model kartun dan atau model komik dianggap paling pas untuk itu. Gambar kartun dalam konteks ini maksudnya ketika gambar anatomi manusia atau satwa dibuat tidak terlalu presisi, seperti kepala yang lebih besar dari proporsi umumnya seperti terdapat di sampul Harry Potter dan Kamar Rahasia. Ya, kepala Harry Potter tampak lebih besar dari proporsi normal, dan gambar burung phoenix juga tidak sepenuhnya realis secara anatomis, tapi itu disengaja karena Harry Potter adalah tokoh utama, dan burung merah itu bagian dari cerita di seri ini, jadi kehadirannya di sampul harus tetap menarik diantara gambar suasana di sekitarnya.
Elemen Sampul
Elemen pertama yang wajib terdapat dalam sampul tentu saja adalah tulisan berupa judul dan nama pengarang (serta penerbit, minimal logo penerbit). Wajah buku terjemahan di negeri ini sangat khas: selain judul dalam bahasa Indonesia, judul in English juga disertakan, tentu maksudnya agar calon pembaca tahu judul asli dalam bahasa Inggrisnya-paling tidak sebagai petunjuk bila judul asli tidak diterjemahkan langsung. Hal yang sama juga dialami semua buku Harry Potter versi Indonesia.
Pada beberapa sampul Harry Potter di negara lain, seperti di Ukraina dan Belanda (?) judul asli bahasa Inggris tidak disertakan yang-meskipun saya tidak bisa membacanya- dari banyaknya jajaran huruf yang tertera tampak hanya mencantumkan judul bahasa Ukraina untuk Harry Potter and Sorcerer’s Stone dan satu lagi (dari Belanda?) untuk Harry Potter and the Goblet of Fire. Kedua sampul itu tampak menggunakan logo Harry Potter versi Amerika. Dalam urusan penggunaan huruf atau tipografi, yang paling khas dari sampul serial Harry Potter Amerika dan tentu juga Indonesia adalah nama Harry Potter yang dibuat dengan tipografi yang dibuat khusus, yang kira-kira menyimbolkan dunia misteri yang dekat dengan sihir. Logo ini muncul sejak buku pertama hingga buku selanjutnya. Saya kira ini adalah model khas Amerika yang rajin memberi logo khas bagi tokoh hero seperti juga dimiliki berbagai tokoh komik yang lalu difilmkan, seperti Superman, Batman, dan Spiderman.
Elemen lain yang wajib ada untuk buku anak, fiksi dan non-fiksi, adalah ilustrasi dengan tujuan untuk memberi gambaran cerita seperti diurai di atas. Ilustrasi pada sampul buku serial Harry Potter, untuk cerita yang sama, berbeda berdasar negara, seperti antara Inggris dan Amerika dan beberapa negeri lain.
Lain Ladang Lain Belalang
Peribahasa di atas juga dapat diterapkan pada desain sampul Harry Potter. Maksudnya, lain tempat, beda pembaca, beda juga desain sampulnya. Kenapa desain sampul Harry Potter di Inggris dan Amerika atau di negeri lain berbeda? Salah satu alasannya, selain hal teknis, seperti masalah hak penerbitan dan hak edar suatu penerbit yang terbatas-misalnya terbitan Inggris hanya untuk kawasan Inggris dan negara Commonwealth, sedang Amerika untuk kawasan benua Amerika- sangat boleh jadi karena latar budaya kedua atau ketiga negara itu berbeda dalam cara melihat cerita setiap seri Harry Potter. Katakanlah desain sampul Amerika lebih bebas dan progresif tapi lebih fokus, dibanding Inggris yang (katakanlah) konservatif. Katakanlah sampul Inggris dengan rumus esetika modern klasik (desain modern tapi sudah sangat baku sekali, dipakai sejak lama), sedang Amrik dengan estetika post-modern (desain baru tetapi dengan sebagian menggunakan sumber atau model dari masa lalu sebelum modern).
Sampul HP tahun pertama seri dewasa, berisi sebongkah batu berwarna merah dengan latar tebing cadas kehitaman, memberi kesan misteri dan mungkin horor yang sangat kuat. Tapi bagi anak, gambar sebongkah batu, bahkan batu merah tukang sihir dan bertuah sekalipun, tampaknya tidak cukup menarik untuk sampul karena “tidak bercerita banyak” untuk anak-anak. Sampul tahun pertama HP versi anak Inggris bergambarkan lokomotif Hogwart Express peron sembilan tiga perempat di stasiun King’s Cross pada latar belakang, sedang sosok Harry Potter di bagian depan. Sementara edisi Amerika (dan juga Indonesia) bergambarkan Harpot sedang terbang di atas Nimbus dua ribu berusaha menangkap Snitch melewati sebuah lengkungan antara dua kolom bangunan stadion Quidditch. Budaya olahraga dalam bentuk game di Amerika sangat kuat hingga suasana pertandingan Quidditch tampaknya paling cocok untuk sampul versi Amerika.
Sampul buku serial Harry Potter terbitan Bloomsbury Inggris dibuat dengan ‘template’ yang memang umum untuk identifikasi tapi tampak konservatif alias standar: tulisan Harry Potter diletakkan di bagian atas dengan font (jenis huruf) yang ada di komputer alis standar, dengan ukuran mencolok dengan latar kontras dan di bawahnya area ilustrasi yang keduanya dipisahkan secara tegas dengan latar warna berbeda. Yang mengalami perubahan hanya letak nama J.K. Rowling yang asalnya di atas (pada sampul HP tahun pertama) kemudian pindah ke bagian bawah sampul tapi tetap dengan “template” yang sama.
Sementara ilustrasi versi Amerika memenuhi seluruh sampul bahkan hingga belakang dalam rangka keperluan informasi selengkap mungkin atau “senyaring mungkin”, dibuat dengan lebih bernuansa misteri sesuai isi cerita. Seperti buku HP tahun kedua, Harry Potter dan Kamar Rahasia, menggambarkan salah satu bagian klimak yaitu adegan menegangkan ketika Harry Potter tengah melayang memegang ekor burung penyanyi phoenix merah bernama Fawkes yang sedang terbang. Di kiri kanan ada ular bergulung pada pilar. Di belakang Harry (di sampul belakang) tampak satu tangan Ron memegang jubah merah tua Harry sementara tangan yang satunya lagi menggenggam erat tangan Hermione. Visualisasi kamar rahasia diungkap melalui dinding tembok batu dan pintu khas kastil. Sementara HP tahun ke 3, Prisoner of Azkaban, di versi anak Amerika tampak Harpot dengan wajah cerah tengah terbang di atas burung raksasa. Kesan penjara Azkaban yang menyeramkan tidak perlu hadir dalam buku cerita anak.
Meskipun sampul Inggris dan Amerika sama-sama menggunakan prinsip simetri, desain sampul HP di Amerika (Scholastic) yang juga dipakai sampul versi Indonesia (Gramedia Pustaka Utama) secara estetik tampak lebih hidup dan dinamis secara keseluruhan. Sampul Amerika lebih bebas dala mengolah ruang di halaman sampul. Tidak dibatasi secara tegas sebagaimana sampul Inggris. Meskipun begitu, dengan nuansa budaya yang berbeda, keduanya tetap memiliki gambaran cerita petualangan, sihir atau elemen cerita misteri dalam proporsi untuk anak- yang seluruhnya diolah dengan pendekatan gambar model komik yang relatif dekat dan dikenal anak-anak sedunia.
Sampul Inggris tidak selalu bergambarkan Harry Potter, seperti pada sampul Harry Potter and The Order of Phoenix, yang ditampilkan di sana hanya burung Phoenix dengan lidah api di bagian bawah. Pada contoh yang ini tampaknya anak Inggris lebih suka gambar burung hayalan phoenix dibanding gambar realis Harry Potter. Sementara sampul HP Amerika seluruhnya selalu diberi ilustrasi Harry Potter lengkap dengan ciri khasnya: tampang polos, kacamata bulat dan bekas luka berbentuk kilat (mirip dengan logo PLN) di kening dan elemen penting lain yang menjadi ciri khas suatu seri. Tampaknya bagi (budaya) visual anak Amerika, wajah atau sosok manusia, dalam hal ini Harry sebagai tokoh hero, menjadi sebuah keharusan dihadirkan di sampul.
Meski desain sampul versi Inggris dan Amerika selalu berbeda, pada sampul Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran kedua versi terdapat kesamaan. Di keduanya terdapat kesamaan subjek dalam gambar, yaitu menampilkan dua sosok manusia, salah seorangnya tentu saja Harry sendiri, meskipun berbeda suasana. Sampul Amerika tampak menonjolkan nuansa misteri sedang pada sampul Inggris menonjolkan suasana tegang di tengah aksi Harry Potter yang tampak kurang kuat.
Sampul versi Dewasa
Sampul HP seri untuk dewasa tampak dihiasi ilustrasi serius dalam menggambarkan nuansa misteri alias menyeramkan sesuai selera orang dewasa tapi juga tampak redundan alias mengandung perulangan: judul dan ilustrasi mengatakan hal yang sama. Orang dewasa bisa jadi tidak lagi memiliki daya imajinasi tinggi, hingga selalu mencari hubungan antara tulisan dan gambar, hingga gambar sebongkah batu perlu untuk menggambarkan cerita misteri untuk judul yang mengandung kata “stone” atau batu. Elemen misteri dan sihir yang adalah cerita klasik, dipresentasikan dalam bentuk desain yang simetri sebagai ciri klasik dengan nuansa warna gelap sebagai ciri misteri.
Pada HP tahun ke dua, The Chamber of Secret tampak gambar pintu dengan hiasan dua ular kembar, sebuah gambaran yang sangat jelas untuk sebuah kamar rahasia. Penjara, bagi orang dewasa harus berupa banguan, dengan begitu, The Prisoner of Azkaban di versi dewasa tampak sebuah menara –bangunan penjara Azkaban- di suatu pulau yang selintas mengingatkan pembaca pada penjara Alcatraz-sama-sama berada di suatu pulau. Goblet of Fire, bergambarkan Piala Api, Order of Phoenix, gambar burung Phoenix metal yang berkesan perkasa. Tapi untuk Pangeran Berdarah Campuran, ilustrasinya hanya sebuah buku tua –semacam catatan asal-usul si pangeran berdarah campuran.
***
https://www.facebook.com/notes/apresiasi-sastra/desain-sampul-harry-potter/382297498515854/