TUNGGAK JATI CEMPURUNG


M. Harir Muzakki

Tunggak jati cempurung, terletak di tengah hutan Desa Watusomo, Slogohimo, Wonogiri. Pohon jati yang tunggaknya hingga kini terus diuri-uri masyarakat sekitar. Konon, menurut cerita rakyat, pohon jati ini digunakan untuk membangun Masjid Demak Bintoro. Apa yang menarik dari sejarah pohon jati tersebut?

Kisahnya kurang lebih seperti ini, dari tuturan Pak Totok Hariyanto, seorang mantri hutan. Sewaktu terjadi perang Paregreg antara Majapahit dengan Demak, bala pasukan Majapahit mengalami kekalahan. Tiga orang Majapahit, R. Donowati, R. Donokusumo, dan R. Meleng melarikan diri ke alas Sukobowo (daerah Slogohimo, Wonogiri), lalu mendirikan padepokan. Kemudian hari waktu menepi, daerah ini dikenal bersebutan padepokan Ki Ageng Sukobowo.

Kisah perjalanan berikutnya, R. Donowati menikah dengan R. Weleng dengan nama lain Ki Ageng Sukobowo. R. Donokusumo merasa kurang nyaman tinggal bersama kakak dan iparnya, lantas pergi ke wilayah selatan- timur Sukobowo, selanjutnya ia mendirikan padepokan di sana. Ia menyamar dan mengganti namanya menjadi Donosari.

Setelah sekian lama tinggal di padepokan, Donosari bermaksud hendak menjenguk kakaknya di padepokan Sukobowo, dan melihat pohon jati yang teramat indah alur perangainya. Donosari tertarik menanam bibit pohon tersebut di padepokannya, maka meminta benih pohon jati pada kakak iparnya, akan tetapi, R. Weleng menolak memberikannya. Merasa kasihan terhadap adiknya, R. Donowati memberikan tonggkat untuk dibawanya pulang Donosari. Maka R. Donowati menaruh dua buah benih pohon jati ke dalam tongkat itu, tanpa sepengetahuan Donosari.

R. Donowati memberikan tonggat kepada Donosari, lantas kembali ke padepokannya dengan membawa tongkat pemberian Donowati. Sebelum sampai di padepokan, satu benih pohon jati terjatuh di jalan. Sesampai di padepokannya, Donosari menancapkan tongkat tersebut, dan ia tak mengetahui kalau di dalamnya ada benih pohon jati unggul. Keesokan harinya, tumbuhlah pohon jati yang tidak lazimnya tanaman pohon jati, pertumbuhannya sangat cepat di luar nalar manusia.

Pohon jati sejarah dari jati cempurung yang pohonnya digunakan untuk membangun sebagian Masjid Demak Bintoro. Kabar ini saya peroleh dari Bapak Totok Hariyanto. Kami ke hutan Jati Donoloyo bersama Pelukis Rengga AP, Cak Nurel Javissyarqi, dan Tulus S, selepas perjalanan dari Yogyakarta 9 Juli 2020.


***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *