Catastrophe 1965

: Elegi Untuk Pramoedya Ananta Toer


Amien Kamil *

Hari itu, udara bagaikan tungku
Sementara berhala kekuasaan
telah lama menggantikan Tuhan
Mesin jagal bak taring srigala,
siap mengerkah siapa yang beda warna
siap menggilas lagi yang lain ideologi

“Ssssttt …. Intrik berdengung, bersiul
nyaring di bawah meja, desas desus
berhembus Dewan Jendral kudeta”

Hukum rimba merasuki urat nadi
menjadi duri melanda negri,
adu domba kasta jadi prahara
Tanda silang di pintu korban
sungai berdarah hanyutkan dendam
Tiada asuransi apalagi puisi
kecuali kata sandi, penentu hidup dan mati
Lewat corong penindasan kabarkan berita:
“Mereka semua sudah dikuburkan
tunggu kabar kematian berikutnya!”

Laskar serdadu penindasan
berderak menunggangi kuda kematian
menyapu kota serta desa desa
Perkebunan tebu jadi ladang pembantaian
lumbung kematian dan beribu korban tertanam
tanpa ritus penguburan apalagi nisan

(Mayat menggunung sepanjang Oktober 65
awan hitam membumbung di angkasa
Pancaroba sejarah
menelan ribuan korban mati sia-sia)

Hari itu, hati kita membatu
terbagi dalam kubu kubu
serta keyakinan yang semu

Langit mendung mengurung Nusantara
pembantaian massal terjadi dimana mana
pribumi lugu tanpa dosa
diburu, dibuang ke Pulau Buru

: “Tapol!”
Cap itu dilekatkan pada kami
menghitung hari terkurung sangkar besi
dikelilingi kawat berduri
Dari kesunyian yang panjang terentang
dikucilkan tanpa pengadilan
suara dibungkam
kesaksian diperam dalam pikiran

“Nyai, aku sekarang terkurung disini
Semoga di fajar mendatang
nurani mereka tak terkebiri lagi
Prahara sejarah tak kan terulang
dan cukuplah sekali
Cukup sekali!”

2010


Amien Kamil, lahir di Jakarta 1963. Tahun 1983, sempat belajar di Sinematografi Institut Kesenian Jakarta. Tahun 1986-1996, bergabung dengan Bengkel Teater Rendra, terlibat dalam beberapa pementasan di kota-kota besar di Indonesia. Tahun 1988, ikut serta dalam “The First New York International Festival Of The Arts”, sempat juga mengikuti workshop di “Bread & Puppets Theatre” di Vermont, USA. Tahun 1990, pentas di Tokyo & Hiroshima, Japan. Tahun 1999, Tour Musik Iwan Fals di Seoul, Korea. Lighting Design untuk konser musik Iwan Fals hingga tahun 2002, pentas di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Tahun 2003-2005, kolaborasi dengan penyair Jerman Brigitte Oleschinski. Pentas multimedia di Berlin, Koln, Bremen dan Hamburg. Selain itu juga memberikan workshop teater di Universitas Hamburg, Leipzig dan Passau. Mengikuti International Literature Festival “Letras Del Mundo” di Tamaulipas-Tampico, Mexico.

Tahun 2006, Sutradara “Out Of The Sea”, Slavomir Mrozek, Republic of Performing Arts, Teater Utan kayu, Jakarta. Tahun 2007, Antologi puisi “Tamsil Tubuh Terbelah” terbit dan masuk dalam 10 besar buku puisi terbaik Khatulistiwa Literary Award 2007. Tahun 2008, Poetry Performing “Tamsil Tubuh terbelah”, kolaborasi dengan Iwan Fals, Oppie Andaresta, Irawan Karseno, Toto Tewel, Njagong Percusion, Republic of Performing Arts, di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki. Tahun 2009, Pameran lukisan & Instalasi “World Without Word” di Newseum Café. Tahun 2010, Sutradara Performing Arts “Elemental”, kolaborasi dengan pelukis mancanegara, Jakarta International School. Tahun 2011, Sutradara “Sie Djin Koei”, Republic of Performing Arts, Mall Ciputra, Jakarta. Di bulan April, Sutradara & Perancang Topeng “Macbeth”, William Shakespeare, Produksi Road Teater, Gedung Kesenian Jakarta. Mei-Juni, Kunjungan Budaya ke Denmark, Germany dan Norway. Juli, Mengikuti “ International Culture Dance Festival 2011” Sidi Bel Abbes, Algier, North Africa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *