M. Faizi *
Plastik dicipta untuk berhemat
agar jenggala tidak dibabat
Lalu dibuat wadah nan cuai
hilang manfaat sekali pakai
Plastik styrofoam sangatlah praktis
sulit diayom tak bisa habis
Serpihan plastik daba di laut
Ikan berkutik mati terpujut
Kini manusia sibuk sendiri
Sampahnya rua di sana sini
Wahai manusia yang akil balig
Kamu mengapa, kok sangat degil
Cobalah hitung dalam sehari
Polahmu lancung atau bestari?
Dahulu orang berpopok perca
dicuci ulang caranya ranca
Kini berpopok sekali pakai
limbah nan bopok tak tepermanai
Kotak cerangka darurat saja
jika tak caba sampah tiada
Tundalah barang tak jadi limbah
Janganlah orang boros dan lalah
Agar perapu memulung sampah
pisah di hulu mudah dipilah
Bukanlah hendak menolak sampah
Jika kau bijak kendalikanlah
Sampah berlimpah kau buat ulah
Sumpah serapah untukmu tulah
Mari merawat hijaukan bumi
Jaga mintakat tetaplah asri
Wajib bagimu menjaga alam
Karena itu, kau hanya pinjam
2020
*) M. Faizi, dilahirkan tanggal 27 Juli 1975 di Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Puisi-puisinya dimuat di koran dan majalah; Republika, Aula, Pikiran Rakyat, Ulumul Qur’an, Basis, Surabaya Post, Serambi Indonesia, Suara Muhammadiyah, MPA, Kedaulatan Rakyat, Koran Merapi, Memorandum, Jawa Pos, Romansa, Riau Pos, Lampung Post, Banjarmasin Pos, Fajar, Horison, Tashwirul Afkar, Pedoman Rakyat, Bahana (Brunei Darussalam), Orientierungen (Jerman), dll. Buku-buku antologi puisi tunggalnya; “18+” (Diva Press, 2003), “Sareyang” (Pustaka Jaya, 2005), “Rumah Bersama” (Diva Press, 2007), “Permaisuri Malamku (Diva Press, 2011). Ia kerap menghadiri beberapa kegiatan nasional dan internasional, seperti Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2008 di Bali, Jakarta Berlin Arts Festival di Berlin 2011, Temu Sastrawan Indonesia ke-IV di Ternate 2011, Pertemuan Penyair Nusantara di Jambi 2012, dll. Buku catatan perjalanannya diterbitkan Komodo Books berjudul “Merentang Sajak Madura-Jerman” (Juni, 2012), dll.