Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) gandeng IPNU & IPPNU
M Ismail
beritajatim.com, 2 Juni 2021
Kabupaten Sidoarjo memiliki lebih dari 20 penerbit dan memiliki lebih dari 100 penulis. Persoalannya, banyak penulis dari Sidoarjo yang mencetak buku ke penerbit luar Sidoarjo. Problem ini yang coba diatasi oleh Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda).
“Melalui Komite Sastra, Dekesda mencoba memfasilitasi pertemuan antara para penerbit dan para penulis di Sidoarjo. Yakni melalui kegiatan pameran buku. Jika sudah bertemu, kita berharap antara pihak penulis dan pihak penerbit terjadi kesatuan pemahaman. Sama-sama berupaya memajukan ekosistem penerbitan dan penulisan di Sidoarjo,” kata Ali Aspandi, Ketua Umum Dewan Kesenian Sidoarjo, Rabu (2/6/2021).
Terkait teknis pameran buku, Ketua Komite Sastra Dekesda sekaligus Ketua Pelaksana Ribut Wijoto menjelaskan bahwa kegiatan bertitel ‘Pameran Buku dan Obral Buku Murah’. Kegiatan ini bakal melibatkan beberapa pihak.
“Pihak yang utama adalah penerbit dan penulis. Sedangkan obral buku murah melibatkan para pedagang buku bekas yang ada di Sidoarjo. Biasanya mereka berjualan via online. Nah, kali ini, kita beri ruang untuk menggelar lapak secara offline. Kita minta mereka mengobral bukunya secara murah dan melelang koleksi buku langkanya. Selama ini, mereka sering menjual buku-buku yang sudah tidak ada di toko buku. Jadi pameran ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan buku-buku lama dan langka,” kata Ribut Wijoto.
Pihak-pihak lain yang dilibatkan dalam pameran buku ini adalah komunitas sastra, komunitas seni, pegiat sastra, dan pegiat seni. Termasuk pula komunitas literasi dan perpustakaan. “Kita akan mengundang instansi pemerintahan, perusahaan swasta, dan pebisnis. Juga toko buku, sekolah, kampus, dan institusi pendidikan. Syukur-syukur mereka bersedia menjadi peserta pameran. Kita sediakan tempat untuk mereka mendisplay company profile, program, dan produk yang telah dikeluarkan,” papar pria berambut gondrong ini.
Adapun kegiatan berisi beberapa acara. Terdiri dari diskusi penerbitan, launching buku-buku terbaru, diskusi sastra, diskusi literasi, musikalisasi puisi, dan lomba mewarnai. Ada pula tampilan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo.
“Kita memang menggandeng IPNU dan IPPNU Sidoarjo. Sebab bagaimana pun juga, Sidoarjo ini kental dengan kultur Nahdliyin. Teman-teman dari IPNU dan IPPNU, mereka kita libatkan dalam kepanitiaan kegiatan. Sekaligus, mereka juga tampil mengemas acara,” ujar Ribut Wijoto.
Ditambahkan pula, pameran buku diharapkan bakal merangsang iklim penciptaan karya sastra, penulisan buku, dan aktivitas literasi. “Ini sebenarnya juga sebagai bentuk kampanye gemar membaca dan menulis bagi masyarakat,” katanya.
Di sini lain, merangsang tumbuhnya perekonomian dari sektor ekonomi kreatif. “Bayangkan, berapa rupiah uang dari perputaran penerbitan buku dan penjualan buku. Besar sekali. Eman kalau potensi ekonomi ini tidak dimaksimalkan oleh Sidoarjo sendiri. Eman kalau penulis-penulis Sidoarjo sampai mencetak buku ke penerbit luar Sidoarjo,” tuturnya.
Pameran buku bakal berlangsung selama tiga hari, yakni hari Jumat sampai Minggu, tanggal 18 – 20 Juni 2021. Tempat di aula dan halaman Sidoarjo Art Center, Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda), Jl Erlangga No 67 Sidoarjo. [but]