Puisi-Puisi Rakai Lukman

Perjalanan Sunyi #01

Momentum-momentum itu berdentum
Menyisakan rimbun sunyi, nyala sepi
Kenang-kenang itu berhambur
Mengampas lautan sepi, sungai sunyi

Catatan-catatan itu merayap lamat
Membangun gunung hening, bebukit wening
Riwayat-riwayat itu diputar berulang
Memanggil riuh angin, detak gelombang

Hikayat-hikayat itu salah alamat
Hinggap pada tanah keramat, warisan azimat
Dongeng-dongeng itu berdengung
Pemanggil desas-desus purba, mantra tak bertuah

Pelahan sirnalah segala
Lenyap tubuh di altar sembah
Bersisa perjanjian awal mula
Yang sementara, kembali bertemu
Tuan segala rasa, penentu peristiwa

Sembungan, 29 Juni 2021

Serpihan Cahaya Malam Keramat

Sebentar lagi waktu mendekat
Melempar gemuruh sahwat
Kian akrab dijabat rahmat
Nian sahdu malam yang lamat

Mesin menderu jantung dipicu
Bulan separuh merekam risau
Rindu kembara dipeluk pukau
Diruwat senyum purnama rantau

Begitu dekat detak yang rekat
Merambat ulu kalbu yang cekat
Berjilid-jilid senyap merapal rapat
Gamang hempas ditiup cermat

Nafas berburu diramu ngilu
Cemburu laut ombak berlabuh
Pantai dicium buih nan kilau
Kicau camar dipungut ceracau

Sebentar lagi waktu keramat
Meski sangsai kembang azimat
Ayat berakar daun juntai melangit cepat
Diguyur serpih tasbih nan hangat

2021

Kubur Yang Menetas

Bukit yang miris
Tanah yang kritis
Embun yang tangis
Gerimis yang ritmis

Desa yang cemas
Warga yang dilibas
Kubur yang netas
Kabar yang beringas

Subuh yang getas
Tubuh yang amblas
Siang yang lemas
Yakin yang lepas

Sore yang ganas
Iman yang tirus
Malam yang pupus
Doa yang ritus

Kalirejo 2021


Rakai Lukman ialah nama pena Lukmanul Hakim, kelahiran Gresik 1983. Ikut berkecimpung di dunia kesenian semenjak SMA, berlanjut di Yogyakarta, lantas pulang ke kampung halaman. Di tanah kelahiran, masih ikut nimbrung di perhelatan alam estetika. Sempat nongkrong di Sanggar Jepit, Teater Eska, Roemah Poetika, Teater Havara, KOTASEGER (Komunitas Teater Sekolah Gresik), Gresik Teater, DKG (Dewan Kesenian Gresik), Lesbumi PCNU Gresik, dan Sanggar Pasir. Menjadi Guru SB di SMK Ihyaul Ulum, dan Guru BI di SMK al-Ihlas. Antalogi tunggal “Banjir Bantaran Bengawan.” Antalogi bersama, Kitab Puisi I Sanggar Jepit (2007), Burung Gagak dan Kupu-kupu (2012), dan Seratus Penyair Nusantara, Festival Puisi Bangkalan II, 2017. Juga terlibat riset dalam program pendampingan teater DKJT 2018, dan pengkajian sejarah lokal Desa Canga’an, Ujung Pangkah, Gresik 2019. Kini sedang mempersiapkan antalogi kedua, “Curhatan Bengawan” 2020.

Leave a Reply

Bahasa »