KADO SPESIAL

AS. Sumbawi

Besok; usia pernikahanku dengan Hamidah genap lima tahun. Dan selama itu, kehidupan rumah tangga kami bisa dikatakan berjalan lancar. Percekcokan kecil mungkin biasa. Tapi, percekcokan hingga menyebabkan Hamidah sampai pulang ke rumah orang tuanya, kupastikan belum pernah. Menurutku, keadaan ini disebabkan aku sangat mencintainya. Begitu pula sebaiknya. Continue reading “KADO SPESIAL”

Kamuflase Terkamuflase

A. Rodhi Murtadho *

Kamuflase. Bagaimanapun menepisnya, pasti selalu terjadi pada manusia. Tubuh-tubuh rengkuh menjadi kamuflase setiap jiwa-jiwa yang sepi dalam kebosanan. Nanar mata nyalang, berkaca-kaca, atau melangkah di setiap rumpang pikiran. Yang pasti, sekarang, kehidupan masih terus berjalan.

Aku sebenarnya ingin hidup normal. Tentu saja sebagaimana manusia. Tapi aku tak tahu caranya hidup normal, tanpa kamuflase. Bagaimana tidak, harta dan pangkat seakan menjadi tujuan utama. Mencapainya tentu harus pandai berkamuflase pada setiap orang, bahkan pada diri sendiri. Menjadi diri sendiri seakan sulit namun bagaimanapun semua orang sebenarnya sudah memiliki diri mereka sendiri. Continue reading “Kamuflase Terkamuflase”

KAMU TAK SENTUH AKU

Kirana Kejora

Mengalir Saja

Aku sungguh, benar-benar nggak bisa menyambut pagi ini dengan sunggingan senyum. Jengah dengan diriku yang terus mengkultuskan Raja. Aku jengkel sekali dengan cinta yang terus tumbuh, merambati nadiku, menghela bayangnya sepanjang saat. Aku benci dengan semua kebodohan ini Tuhan. Dia selalu tak pernah mengerti, aku mencintainya lebih dari yang dia tahu. Hanya karena ruang, jarak, dan waktu yang sering tak bersahabat menemui kami, maka aku ingin bunuh rasa itu. Kalau sudah begini, aku jadi ingat lagi kata-kata sok taunya Rindu beberapa hari yang lalu. Continue reading “KAMU TAK SENTUH AKU”

Bahasa »