MASALAH KEGIATAN APRESIASI SASTRA (21)

Djoko Saryono *

/1/
Dalam dunia kehidupan sastra sering disebut-sebut ihwal sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, penelitian sastra, dan apresiasi sastra. Para pakar sastra, pengajar sastra, dan penikmat sastra merasa mantap dan yakin akan kehadiran sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan penelitian sastra. Hal ini sudah tidak dipersoalkan lagi karena sosoknya begitu tegas dan kuat. Tidak demikian halnya dengan apresiasi sastra. Apresiasi sastra masih sering dipertanyakan sosoknya. Continue reading “MASALAH KEGIATAN APRESIASI SASTRA (21)”

TERSESAT KE PERTAPAAN RATU KALINYAMAT BERBEKAL PUISI GELAP

Mashuri *

Saya mengenal tokoh satu ini dari pentas ketoprak di TVRI tahun 1980-an di TV hitam putih. Pelajaran sejarah di sekolah absen mencatat dan mengajarkannya. Mungkinkah karena ia ‘hanya’ perempuan? Yup, ia adalah Ratu Kalinyamat, puteri Sultan Trenggono, Demak. Dikenal sebagai penguasa Jepara atau Kalinyamat pada masa Kerajaan Pajang, pengganti suaminya, Sultan Hadiri. Sebagaimana diketahui, Sultan Hadiri dihabisi kaki tangan adipati Jipang Panolan, Aryo Penangsang, dengan bilah keris legendaris Kyai Setan Kober, karena bersekutu dengan Sultan Hadiwijaya, yang kondang dengan nama Jaka Tingkir. Continue reading “TERSESAT KE PERTAPAAN RATU KALINYAMAT BERBEKAL PUISI GELAP”

PENGUATAN SIKAP DAN PERILAKU POSITIF APRESIASI SASTRA (20)

Djoko Saryono *

Sebelumnya sudah diuraikan ihwal pemupukan sikap dan perilaku posistif yang dimiliki oleh pengapresiasi sastra. Sementara itu, penguatan sikap dan perilaku positif yang sudah dimiliki oleh pengapresiasi sastra dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Pertama, terus-menerus dan ajek memberikan pengalaman-pengalaman berkesan, menyenangkan, menggairahkan, menyegarkan, dan memikat dalam apresiasi sastra. Jika memungkinkan malahan meningkatkanya agar perolehan pengalaman-pengalaman itu tidak sama dan makin bervariasi serta tetap bermakna. Continue reading “PENGUATAN SIKAP DAN PERILAKU POSITIF APRESIASI SASTRA (20)”

Bahasa »