A. Syauqi Sumbawi *
Duduk di ruang tamu, Abdun termangu. Entah, berapa lama matanya menerawang ke arah pintu. Meninggalkan huruf-huruf dan kata-kata yang tercetak hitam di halaman buku yang sedang dibacanya. Huruf-huruf dan kata-kata, yang juga mengantarnya masuk di alam pikiran. Sementara di luar, langit malam memperlihatkan bayang-bayang samar. Malam di musim penghujan. Continue reading “NASIB MANUSIA, SEPI JELAGA”