Pram, Punk, dan Gerakan Komunitas di Blora

Abdul Malik, Fahrudin Nasrulloh

Wahai huruf??
Alangkah akan tinggi ucapan
Terima kasihku, bilalah kamu
Menjadi buku terbuka
Bagi manusia yang membacanya
(Pramoedya Ananta Toer, Menggelinding 1)

Bebaris kata-kata Pram itu terpampang di salah satu banner di bagian tengah atas yang berisi sejumlah cover novel-novel Pram, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa asing. Continue reading “Pram, Punk, dan Gerakan Komunitas di Blora”

Najib Tun Razak: Memelihara Bahasa yang Agung

Abdul Malik

Berita

Menutup tahun 2008, pada 22?24 Desember 2008 Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) menyelenggarakan Konvensyen ke-9 di Hotel Holliday Inn, Melaka, Malaysia. Pada acara Konvensyen yang megah itu pulalah kembali bergema kalimat bernas Charles de Secondat Baron de Montesquieu (1689?1755), ?Bahasa ialah ciri agung suatu identitas kebudayaan. Selama suatu bangsa … tak kehilangan bahasanya, bangsa itu tetap memiliki harapan.? Dengan ucapannya itu, Montesquieu hendak menegaskan bahwa suatu bangsa boleh jadi pernah terkena musibah: Continue reading “Najib Tun Razak: Memelihara Bahasa yang Agung”

Budaya Melayu dan Otonomi Daerah

Abdul Malik

Berita

Kebudayaan Melayu merupakan salah satu kebudayaan yang relatif tua. Persebaran dan pengaruhnya meliputi wilayah di antara Pulau-Pulau Madagaskar di sebelah barat sampai dengan Pulau Pas di sebelah timur, dan dari Formosa di sebelah utara sampai dengan Selandia Baru di sebelah selatan. Oleh sebab itu, kedudukan kebudayaan Melayu di Indonesia ini menjadi sangat penting dan menjadi salah satu kebudayaan utama yang memberikan kontribusinya dalam pengembangan kebudayaan nasional Indonesia. Continue reading “Budaya Melayu dan Otonomi Daerah”