Achdiat K. Mihardja
Kakaren adalah kata Sunda. Artinya ‘sisa’, ‘yang tertinggal’, ‘restantjes‘ kalau kata Belandanya. Dan sufiks diminutif ‘tjes’ itu memang esensial, sebab kakaren (boleh diindonesiakan menjadi “kekaren”) semata-mata merupakan sisa-sisa makanan yang tertinggal sesudah pesta makan selesai. Sisa itu dikumpulkan untuk dimakan besoknya, atau dibuang ke tempat sampah. Continue reading ““Kakaren” Simposium Kritik Sastra”