MEMPERTANYAKAN PENTINGNYA MANUSKRIP ISLAM KEAGAMAAN

Agus Sulton
Radar Mojokerto, 25 Okt 2015

Manuskrip atau biasa disebut “naskah” adalah benda material berupa tulisan tangan nenek moyang kita yang berusia berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun dengan menggunakan bahasa daerah sebagai pengantar atau bahasa Arab. Menuskrip mengenalkan kita tentang adat istiadat, sejarah suatu daerah, pemikiran masa lampau termasuk berbagai bidang ilmu usuluddin, ilmu fiqh, Continue reading “MEMPERTANYAKAN PENTINGNYA MANUSKRIP ISLAM KEAGAMAAN”

Berburu Rongsokan: Sebagai Langkah Menyelamatkan Artefak

Agus Sulton

Membicarakan barang rongsokan, yaitu manuskrip atau orang pedesaan menyebutnya sebagai buku kuno pastinya setiap orang mempunyai statemen, setidaknya argumen tekstual tersendiri dalam memperlakukannya. Pihak lain ada substansi otoritas koheren dengan menjadikan manuskrip layaknya benda keramat, seolah-olah terselip teks mantra—yang bahkan bisa juga menjadikan orang impulsifitas; mempraktekkan dan memenuhi sebuah struktur ideal. Discourse masyarakat mengais ide sebagai perpanjangan pertahanan keimanan yang baru dalam kepentingan-kepentingan transendental dan keuniversalan Tuhan, mungkin juga (tentatif). Continue reading “Berburu Rongsokan: Sebagai Langkah Menyelamatkan Artefak”

Gemblak: Idiosinkrasi Mistik Jawa

Agus Sulton

Nusantara merupakan kekayaan terbesar masyarakat cipta budayanya. Yang terbagi ke dalam beberapa suku dengan kekhasan masing-masing pembawa. Kemudian hasil budaya (kedaerahan) itu turun temurun, diwariskan oleh generasi penerusnya atas komitmen kebersamaan mewarisi dan rasa memiliki. Pemaparan Wiasa Hestitama (2011) dalam makalah ”rutinan” Lingkar Studi Warung Sastra (LISWAS) bahwa Manusia adalah pencipta budaya, dan sosial sebagai kekuatan ambisi untuk proses berbudaya. Continue reading “Gemblak: Idiosinkrasi Mistik Jawa”

Arogansi Teks Dan Elaborasi Penakluk Ide: Sebuah Prolog Kegelisahan

Agus Sulton

Manusia adalah pencipta budaya, dan sosial sebagai kekuatan ambisi untuk proses berbudaya. Individualitas berfikir setidaknya mampu membentuk budaya, namun budaya sendiri akan mempengarui manusia terhadapa kepribadian seseorang. Keduanya sebagai akar relasi akomodatif, dalam artian saling menyesuaikan dan dapat berkembang selama manusianya tidak menafikan sejarah pendahulu, kamudian dikemas ke dunia kekinian. Sebab itulah, sejarah sebagai tiang kekuatan bangsanya bahwa bangsa tersebut dikatakan bangsa yang banyak menyimpang tradisi-berbudaya. Continue reading “Arogansi Teks Dan Elaborasi Penakluk Ide: Sebuah Prolog Kegelisahan”

MANUSKRIP DAERAH: PELESTARIAN IDENTITAS KULTURAL MENUJU KOMODITAS

Agus Sulton
Radar Mojokerto, 1 Mei 2011

Mayoritas masyarakat kita tidak mengenal apa itu filologi, apa itu manuskrip, dan arti pentingnya. Ini setidaknya menjadi suatu fenomena besar, mungkin terjadi kesalahan dari sistem pendidikan kita sehingga hal semacam ini tidak diperkenal di tingkat sekolah lanjutan. Padahal orang yang kredibel dibidang ini berpendapat manuskrip adalah benda bersejarah dan masuk dalam cagar budaya yang harus dilindungi akan keberadaannya. Continue reading “MANUSKRIP DAERAH: PELESTARIAN IDENTITAS KULTURAL MENUJU KOMODITAS”

Bahasa »