Ahmad Kekal Hamdani
“Untuk membuat orang menertawakan kebenaran,
untuk membuat kebenaran tertawa”
Ketika saya (penulis) menatap cukup serius lukisan grafis ? kemerdekaan semu? karya Brekele alias Ikhsan, ada pendar yang tiba-tiba menarik-narik tubuh saya ke dalam kamar gelap. Seseorang atau mungkin sesuatu telah memaksa saya melucuti segenap pakaian, meminta saya telanjang dan sungguh, saya kira lama benar saya tak menatap tubuh sendiri dalam ruang gelap. Saya tak melihat apapun, saya mulai meraba-raba tubuh saya. Tiba ?tiba saya mesti menjadi lidah, menjilati sesuatu, menjilati apa saja yang ada di tubuh saya, bahwa betapa asin tubuh kita, asin air mata. Continue reading ““Kemerdekaan Semu” dan Pembaca Rupa yang Terluka”