Ahmadie Thaha
http://majalah.tempointeraktif.com/
KETIKA bertugas sebagai duta besar di Kairo, Fuad Hassan mengalami kejadian lucu. Suatu hari, Fuad yang kini Menteri P dan K itu bertemu dengan dua rekan dari tanah air, masing-masing bernama Amir dan ‘Amir. Mereka hendak bertamu ke Presiden Mesir. Mereka mencatatkan nama di buku tamu. Tapi ternyata hanya Amir yang diizinkan masuk, karena ia dikira salah seorang menteri dari Indonesia. Continue reading “Pembakuan, namun ya pelan-pelan [eYD]”