Kabut Sepanjang Jalan ke Arah Rumah

Alexander G.B.
http://www.lampungpost.com/

Empat jam dari Bakauheni sampailah aku di Terminal Rajabasa. Sengaja tak banyak barang bawaan, hanya beberapa helai baju dalam tas ransel hitam yang terlanjur berubah abu-abu. Debu berterbangan, beberapa di antaranya hinggap ke sepatu, baju, dan paru-paru. Rencana kepulanganku tak akan lebih dari seminggu. Aku menduga pasti tak akan kerasan di rumah. Aku tidak tahu mengapa perasaan tidak nyaman semacam ini bermekaran di kepala. Continue reading “Kabut Sepanjang Jalan ke Arah Rumah”

Penyeret Babi; Hening yang Bertindak

Alexander GB
http://riaupos.co.id/

Penyair : seandainya kamu penyair, apa yang kamu tulis?
Temannya : ketidakindahan, sesuatu yang ada pada diriku sukar ditemukan
(Penyair dan Temannya, halaman 41).

Hening yang bertindak. Demikian kira-kira kesan ketika saya diminta melukiskan puisi-puisi Inggit Putria Marga yang terhimpun dalam buku antologi puisi Penyeret Babi. Puisi-puisinya mengajak kita merenungkan esensi diri dan semesta. Continue reading “Penyeret Babi; Hening yang Bertindak”

Hal Ihwal Mikroteater

Alexander G.B.
http://www.lampungpost.com/

Zaman berjalan tergesa-gesa. Orang-orang semakin sibuk, jadwal hariannya semakin padat, semakin sedikit waktu luang untuk mempelajari dan menikmati pertunjukan teater. Di sisi lain regenerasi dan transformasi pengetahuan dalam diri teater belum berjalan dengan baik. Teater masih dianggap melulu ekspresi, sesuatu yang berat, rumit dan sulit dipelajari. Continue reading “Hal Ihwal Mikroteater”

Bahasa ยป