Ahmad Yulden Erwin *
“Salju berwarna putih jika, dan hanya jika, salju berwarna putih.”
Demikianlah silogisme tautologis yang dibuat oleh Alfred Tarski, seorang filsuf logika abad ke-20 dari Polandia, yang dianggap sebagai salah satu filsuf logika terbesar dan telah mengubah wajah logika pada abad ke-20. Pada kalimat di atas, Tarski hendak membuktikan bahwa kebenaran suatu kalimat tergantung pada nilai kebenaran dari kalimat-kalimat atomik (proposisi-proposisi) di mana subjek dari kalimat atomik itu harus merujuk (berkorespondensi) kepada benda X (fakta) di dalam dunia nyata. Continue reading “KRITERIA KEBENARAN PREDIKATIF DALAM TEORI KEBENARAN SEMANTIK MENURUT ALFRED TARSKI”