Sastra dan Perubahan Sosial

Andaru Ratnasari
http://www.surabayapost.co.id/

26 November 2008 lalu, HU Mardi Luhung, penyair Gresik, di hadapan mahasiswa Sastra Indonesia Unesa dalam mata kuliah Proses Kreatif mengaku terheran sendiri dengan puisi yang diciptakan. Salah satu puisinya menggambarkan Bawean. Setelah dimuat di koran nasional barulah dia berjalan-jalan ke Bawean. Maka ia seperti melihat puisi yang ditulisnya. Padahal, Henry (Panggilan Mardi Luhung) belum pernah menginjak kakinya di Bawean. Continue reading “Sastra dan Perubahan Sosial”

Bahasa ยป