MORA’ATANA MORA’ABINANGGA

MATRA KOMPLEKSITAS PADA NERACA KEHIDUPAN ORANG KAILI

Hudan Nur *

Sulawesi Tengah khususnya Palu memiliki ragam tersendiri untuk menjaga keseimbangan alam seiring perjalanan bumi yang semakin menua. Diakui atau tidak, Palu (masih) beranjak remaja ke arah Megapolitan. Terlepas dari adat dan keseharian orang kaili, Kota Teluk Palu memiliki eksotitas yang khas dibandingkan daerah lain di Indonesia (umumnya) sebab Palu terlahir dari alam yang membentangkan pantai, lembah, dan gunung. Kecantikan Palu yang adanya mau (tidak mau) lambat laun tercemar oleh peradaban manusia yang semakin berkembang, kini Palu mulai mengenal lipstik dan beberapa jenis kosmetik luar. Kota ini terhunus kemajuan, ditambah lagi manusia yang makin egois dalam memanfaatkan alam. Continue reading “MORA’ATANA MORA’ABINANGGA”

MODAL ORANG AWAM

Aprinus Salam *

Dalam persepektif teori yang dikembangkan oleh Bourdieu, seseorang dalam hidupnya tidak lain mencoba mengakumulasi modal. Kemudian, dia membagi modal itu ke dalam modal sosial, modal budaya, modal ekonomi, dan modal simbolik. Persoalannya, tidak semua orang sukses menabung modal-modal tersebut. Banyak sebab mengapa seseorang gagal mengakumulasi modal-modal dalam hidupnya. Continue reading “MODAL ORANG AWAM”

Pergeseran Makna dan Fungsi Tayub di Tanah Jawa

Tjahjono Widijanto *
nusantarainstitute.com, 19/06/2021

Keberadaan Tayub dalam masyarakat Jawa sebenarnya menunjukan sebuah fenomena pertentangan budaya antara (1) budaya pedalaman dengan budaya pesisiran, (2) budaya kraton (Mentaraman) dengan budaya rakyat kecil (wong cilik), (3) budaya santri dengan budaya abangan, dan (4) budaya agraris dengan budaya industrial-komersial. Continue reading “Pergeseran Makna dan Fungsi Tayub di Tanah Jawa”

Nasionalisme dan Kebudayaan

Ignas Kleden *

DALAM sejarah politik Indonesia, nasionalisme rupa-rupanya pernah dianggap bertentangan dengan kebudayaan. Dalam arti itu, antropolog Clifford Geertz umpamanya menulis panjang-lebar tentang primordial sentiments dan national integration. Diambil secara gampangnya, apa yang dinamakan sentimen primordial adalah perasaan-perasaan yang erat hubungannya dengan kebudayaan, khususnya dengan faktor-faktor yang dianggap given dalam kebudayaan, seperti hubungan darah, kesamaan daerah, kesamaan asal-usul, bahasa ibu, atau warna kulit. Continue reading “Nasionalisme dan Kebudayaan”

Bahasa ยป