Menjadi Penyair dari Catatan Harian

Dahta Gautama*
http://www.lampungpost.com/

KARENA keintensitasan menulis puisi, kemudian memublikasikan puisi-puisinya di sejumlah media massa atau kemudian membukukan puisi-puisinya, seseorang yang sebelumnya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa tiba-tiba dipredikati sebagai penyair.

Apakah semudah itu untuk menjadi penyair? Tentu tidak. Menjadi penyair, mengambil istilah sastrawan Isbedy Stiawan Z.S., melalui proses panjang yang berdarah-darah. Continue reading “Menjadi Penyair dari Catatan Harian”

Ada Apa dengan Para Sastrawan Lampung?

Dahta Gautama*
http://www.lampungpost.com/

PERKEMBANGAN dunia sastra di Lampung memasuki tahun 2000 hingga 2005 begitu gegap gempita. Setidaknya, ada 8 penyair dan cerpenis yang lahir pada rentang waktu itu. Untuk sekadar menyebut beberapa nama antara lain Jimmy Maruli Alfian, Inggit Putria Marga, M. Arman. AZ, Dyah Indra Mertawirana, Ardiansyah dan Alex R. Nainggolan. Memasuki tahun 2004 tiba-tiba ‘menohok’ seorang Lupita Lukman. Penyair perempuan ini begitu tiba-tiba langsung ‘bermain’ di koran nasional. Ada juga Y. Wobowo penyair asal Yogya yang kembali ke kampung halaman (Lampung) dan konsisten menyajikan suasana lokal dalam sajak-sajaknya. Continue reading “Ada Apa dengan Para Sastrawan Lampung?”