(salah satu pengantar antologi puisi tunggalnya Samsudin Adlawi, “Jaran Goyang”)
Daisuke Miyoshi
Sajak-sajak di dalam antologi ini bukan puisi gelap. Berlama-lama saya pandangi, saya pandangi, saya pendangi terus. Diam saya. Terkejut membaca diksi kepada bait. Dari balik diksi itu, satu per satu makna muncul. Seketika menyatu, membuat makna di dalamnya nyata. Continue reading “Ketika Tuhan Berbisik Lembut”