Menjelang Malam Purnama
kutulis sajak ini untuk kesekian kali
menopang getiran tanda tanya
lalu asap rokok bergetir merasuk aortaku
perbincangan di luar hanya sekadar lampu merah
burung-burung bersua, duduk sahaja
andaikan melodi kalbu dapat kudengar
sudah ke seribu malam purnama itu tak akan habis Continue reading “Puisi-Puisi Diah Budiana”