Untukmu, Ras

Dian Purnama

Beranda

‘BIARKAN dia terus bersamaku,’ aku mengiba padamu. Tapi kau tetap diam. Kau terlalu angkuh untuk menjawab apa yang kuungkapkan. ‘Dengarkan aku, Ras! Dengar! Mengapa kau diam? Jangan pura-pura bodoh di depanku!’ demikian juga hardikku di tengah gelapnya malam.

Dan kau masih saja diam, Ras. Perempuan macam apa kau sebenarnya? Setankah kau ini, Ras? Tidakkah kau punya telinga untuk mendengar setiap ucap kata dan sumpah serapah yang kuhujam padamu? Atau jangan-jangan kau tak punya mulut? Kau hanya duduk bergelung di pojok ruangan sementara aku menghardikmu dengan segenap tenaga yang masih tersisa setelah perdebatan kecil kita tadi. Continue reading “Untukmu, Ras”

Bahasa ยป