F Rahardi *
Kompas, 27 Juli 2008
DALAM acara Temu Sastra, Masyarakat Sastra Asia Tenggara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 14 Juli lalu, cerpenis Hamsad Rangkuti membuat pernyataan bahwa ”Pengarang muda cenderung berakrobat kata-kata”.
Dampak dari akrobat kata-kata ini—masih menurut Hamsad—akan membuat tema karya sastra (prosa) menjadi tersembunyi, bahkan hilang (Kompas, 15/7). Beberapa tahun lalu, Hamsad juga pernah membuat pernyataan yang kontroversial, bahwa sastra = kebohongan. Ketika itu saya mencoba meluruskannya, bahwa sastra yang lahir berdasarkan imajinasi, beda dengan kebohongan. Tulisan saya yang meluruskan Hamsad di Kompas ini kemudian dimuat dalam salah satu kumpulan cerpennya. Continue reading “Akrobat Kata-kata”