Afrizal dan Puisi Peristiwa

Geger Riyanto *
Kompas,10 Mar 2013

Artikel Bandung Mawardi di Kompas (3/2) menarik untuk memicu diskusi tentang puisi Afrizal Malna. Sayangnya, tulisan itu sendiri berhenti setelah meraba bahwa ada recik gambaran kenyataan urban dalam karyanya, tak membawa kita lebih jauh dari pembacaan yang nyaris sama tuanya dengan usia kepenyairan Afrizal sendiri. Continue reading “Afrizal dan Puisi Peristiwa”

Bunuh Diri Kebudayaan

Geger Riyanto
Kompas, 4 April 2011

ADA ungkapan penyair Jerman, Heinrich Heine, ”Di mana mereka membakar buku, ujung-ujungnya mereka akan membakar manusia”. Memang demikian. Memusnahkan teks-teks historikal dan kultural bukan sekadar membakar kertas; untuk mengatakannya dengan mengerikan, ini adalah upaya satu pihak menghapus total pihak-pihak yang dibencinya. Continue reading “Bunuh Diri Kebudayaan”

Rumah yang Bertumbuh

Geger Riyanto
suaramerdeka.com

ANEH. Aku merasa ada yang hilang pagi ini ketika lelapku terputus. Aku tak merasakan sebatang pegal yang biasa melintas di punggungku karena semalaman terimpit tubuh gemuk adikku. Kubuka mata dan kudapati adikku tak ada di sampingku, ibuku tak ada di samping adikku, dan adikku yang paling kecil tak ada di samping ibuku. Aneh. Biasanya aku yang bangun paling dini. Continue reading “Rumah yang Bertumbuh”

Bahasa »