Hari Puisi : Titik Balik Perspektif

Halim HD *
Kompas, 18 Agu 2013

Tak ada yang melarang jika seseorang mengoreksi, melakukan otokritik terhadap apa yang dinyatakan atau dilakukannya pada masa lampau. Justru kesadaran kepada self criticism itulah yang menjadi salah satu keunggulan manusia sebagai makhluk kebudayaan. Tanpa sikap dan cara berpikir kritis kepada diri sendiri, hanya menciptakan sejenis sikap narsisus dan akan terperangkap ke dalam sikap megalomanian. Continue reading “Hari Puisi : Titik Balik Perspektif”

Sastra dan Martabat

Halim HD *
Kompas, 12 Juli 2015

Apakah ungkapan sastra dan martabat ini masih berlaku, ketika orang mengenang dan merenungi bentangan ruang sejarah dan peradaban yang telah membentuk kehidupan manusia zaman kini? Lalu memetik jalinan kalimat yang telah dijadikan pijakan dan pegangan kehidupan selama ini: melalui dan dengan sastra suatu negara, bangsa dan manusia yang mengisi ruang sosialnya telah menciptakan suatu jembatan kehidupan yang membawanya ke dalam percaturan yang bukan hanya diukur oleh kecukupan sandang dan pangan. Continue reading “Sastra dan Martabat”

“Aduh”: Renungan Manusia Indonesia Masa Kini

Catatan untuk Forum Sastra Tabanan 2011

Halim HD *
balipost.co.id

TEATER bukan hanya media. Dari dirinya penuh dengan kandungan pernyataan renungan tentang kehidupan. Karena itulah teater bicara tentang posisi dan eksistensi manusia dalam konteks ruang dan waktu. Dalam konteks ruang-waktu itulah dan dalam kaitannya kondisi manusia, maka teater senantiasa memberikan isyarat dari jaman ke jaman, dari ruang sosial ke ruang sosial lainnya. Continue reading ““Aduh”: Renungan Manusia Indonesia Masa Kini”

Bahasa »