Mengenang BS

Henri Nurcahyo *
jawapos.com

Kalangan seniman lebih mengenalnya dengan akronim BS meski mereka juga tahu nama lengkapnya, Bambang Sujiyono. Akronim ini bukan karena latah sejak Susilo Bambang Yudhoyono disingkat SBY, namun jauh sebelum ”SBY” muncul. BS dikenal sebagai sosok yang lebih suka berada di belakang layar. Dalam berbagai aktivitas kesenian maupun kelembagaan kesenian di Jawa Timur, nama BS ada di belakangnya. Karena itu, wajar ketika berita BS meninggal dunia Jumat malam (18/12), masih banyak juga yang bertanya, ”BS itu siapa?” Continue reading “Mengenang BS”

Lim Keng

Henri Nurcahyo *
jawapos.com

Kalau toh belum ada lukisan sketsa yang harganya melebihi lukisan nonsketsa, jangan dikira segepok uang mampu membeli lukisan Lim Keng.

Di negeri ini, pelukis yang setia dengan lukisan sketsa jumlahnya amat sangat sedikit. Dari jumlah itu, tidak ada satu pun yang sanggup menandingi Lim Keng. Jebolan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Jogja angkatan 1962 itu melukis dengan cara yang tidak biasa. Bukan dengan pena atau kuas, melainkan dengan mulut bekas botol cuka yang berisi tinta. Continue reading “Lim Keng”

Dewan Kesenian Indonesia di Depan Mata

Henri Nurcahyo
jawapos.com

Pertemuan Dewan Kesenian Tingkat Provinsi se-Indonesia di Malang, 21-23 Mei lalu sepakat untuk menindaklanjuti keputusan Kongres Dewan Kesenian se-Indonesia di Papua 2005 tentang pembentukan Dewan Kesenian Indonesia (DKI). Keputusan itu lahir dari perdebatan panjang para delegasi dari 17 provinsi yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Gagasan pembentukan DKI memang kontroversial. Sejumlah penolakan sudah muncul di arena kongres di Papua. Ketika dilangsungkan Kongres Kesenian II di Jakarta pada 2005, juga muncul unjuk rasa para seniman yang menolak pembentukan DKI. Continue reading “Dewan Kesenian Indonesia di Depan Mata”

Bahasa ยป