Surat Keramik

Herlino Soleman
Kompas, 2003/04/27

“Aku bosan menerima suratmu yang cuma bercerita tentang kerinduan, dambaan, dan kegersangan jiwamu di negeri perantauan!” tulis Isti, kekasihku, dalam surat yang terakhir kuterima. Ia lalu mengajukan permintaan agar aku menuliskan hal lain yang menarik untuk direnungkan. “Bahwa kau merindukanku, merindukan orangtua dan kerabat serta kampung halaman, itu hal yang pasti kau rasakan! Kalau mau kuungkapkan rinduku kepadamu, tak cukup satu-dua buku untuk menuliskannya. Continue reading “Surat Keramik”

Perempuan di Atas Batu

Herlino Soleman
http://suaramerdeka.com/

AKHIR-AKHIR ini ini aku sering berada di suatu tempat tanpa tahu alasan mengapa, untuk apa, dan mau bagaimana aku berada di tempat itu? Pernah kejadian, tiba-tiba aku berada di pancuran Kali Wetan. Aku menyadari berada di Kali Wetan setelah memang berada di tempat itu. Bahkan sudah duduk di sebatang pohon besar yang roboh dekat pancuran. Hampir tak kusadari kapan aku punya niat, lalu berjalan kaki menuju Kali Wetan yang terletak di sebelah timur kampung, menuruni tebing yang agak curam, kemudian sampailah di Kali Wetan yang dinaungi kerindangan pohon beringin. Continue reading “Perempuan di Atas Batu”

Bahasa »