Ida Ahdiah
http://www.suarakarya-online.com/
Di awal musim gugur itu Ibu duduk di tepi jendela, menyaksikan daun-daun lepas dari tangkainya. Daun-daun yang telah berubah warnanya, kuning, merah, dan tembaga itu mendarat di atas rumput yang mengkerut kedinginan. Bumi telah kehabisan kehangatannya. Sebentar lagi pohon-pohon itu kesepian, ditinggalkan daun-daun. Angin yang menderu-deru bersekutu dengan angkasa yang buram, tak bercahaya.
Kulihat dua titik air bening di kedua sudut mata Ibu. “Apakah Ibu tidak bahagia?” Tanyaku. Continue reading “Rindu Ibu pada Bumi”