Imaduddin Zanki
http://www.lampungpost.com/
DARAH Saifuddin Muzaffar Quthuz mendidih. Senarai surat dari Hulagu Khan, pemimpin besar bangsa Mongol, ia lipat. Meski wajahnya yang putih terlihat memerah, Quthuz mencoba menenangkan diri. Mulutnya lamat-lamat beristigfar. Ia tahu dia adalah dari kelas pekerja Bani Mamluk. Namun, sekarang, ia adalah mata rantai kekuasaan Islam yang tersisa. Abbasiyah di Bagdad sudah jatuh. Satu juta delapan ratus ribu muslim mati. Aliran sungai di semua Bagdad bahkan menghitam. Tinta dari jutaan kitab cendekiawan muslim menganak sungai. Continue reading “Quthuz”