Iwan Awaluddin Yusuf *
Newsletter Polysemia, Edisi 3/Tahun I, Juli 2006.
“Tidak ada pemahaman tunggal atas suatu teks”, “.. pemaknaan teks bersifat otonom merupakan inti dari kebebasan yang memberi tempat bagi siapa saja untuk bersuara”. Demikian aksioma yang sering mengemuka dalam diskusi mengenai “pembacaan” atas suatu pesan. Kehadiran konsep ini sendiri tidak dapat dilepaskan dari sumbangan pemikiran Roland Barthes, seorang intelektual yang pernah mengembara dalam alam pemikiran eksistensialis, marxis, strukturalis, hingga post-strukturalis Continue reading “Roland Barthes dan Pembebasan Makna”