Merindukan Imajinasi Indonesia *

Jamal D. Rahman
Horison, Jan 2016

Kenapa tak ada lagi imajinasi Indonesia dalam puisi kita dewasa ini? Pertanyaan ini tidak bermaksud menutup mata terhadap adanya imajinasi tentang Indonesia dalam puisi. Sudah tentu ada banyak imajinasi Indonesia dalam puisi kita, sebab imajinasi merupakan salah satu alat penting puisi. Yang kita maksud di sini adalah imajinasi tentang Indonesia yang kita impikan. Yakni imajinasi yang bukan saja merekam atau merespon realitas dan fenomena aktual yang pada umumnya negatif, melainkan imajinasi yang memproyeksikan Indonesia yang diidamkan, Indonesia yang dicita-citakan, Indonesia yang bagai bunga mekar berseri-seri. Continue reading “Merindukan Imajinasi Indonesia *”

Berthold Damshäuser: Wisata Intelektual Seorang Indonesianis

Jamal D. Rahman
https://jamaldrahman.wordpress.com

“Ada banyak kesungguhan dalam main-main, dan banyak main-main dalam kesungguhan.”
(Berthold Damshäuser)

Di tahun 2011, seusai mengikuti acara Jakarta-Berlin Arts Festival yang diprakarsai penyair Jerman Martin Jankowski di Berlin, kami melakukan perjalanan darat selama 8 jam dari Berlin ke Bonn, Jerman. Kami berempat: Berthold Damshäuser, Mbak Dian Apsari (istrinya), Joni Ariadinata, dan saya sendiri. Continue reading “Berthold Damshäuser: Wisata Intelektual Seorang Indonesianis”

Pemerintah Telantarkan Komisi Indonesia-Jerman

Jamal D Rahman*
Media Indonesia, 21 Feb 2008

PEMERINTAH Indonesia menelantarkan Komisi Indonesia-Jerman untuk Bahasa dan Sastra. Komisi itu praktis tidak menghasilkan apa-apa, kecuali sedikit hal yang tidak berarti dilihat dari tujuan dibentuknya komisi tersebut. Keberadaan Komisi itu kini tidak jelas, bahkan secara de facto sudah mati. Padahal, komisi itu dibentuk pemerintah RI bersama pemerintah Jerman. Bagaimana mungkin pemerintah menelantarkan lembaga yang dibentuknya sendiri dan membiarkannya mati? Continue reading “Pemerintah Telantarkan Komisi Indonesia-Jerman”

Paus Merah Jambu Zen Hae, Puisi di Luar dan di Dalam Sistem Bahasa

Jamal D Rahman*
Media Indonesia, 29 Sep 2007

PUISI-PUISIi Zen Hae adalah percobaan membangun struktur puisi di dalam dan di luar sistem bahasa. Disadari atau tidak, beberapa puisi Zen Hae yang terhimpun dalam Paus Merah Jambu (Yogyakarta: Akar Indonesia, 2007) menyediakan sarana yang memadai bagi pembaca untuk mendekatinya, tetapi sebagian puisinya hanya menyediakan sarana yang amat terbatas untuk mendekatinya. Continue reading “Paus Merah Jambu Zen Hae, Puisi di Luar dan di Dalam Sistem Bahasa”

Kenapa Jurnal Sajak?

Judul buku : Puisi Perempuan, Perempuan Puisi
Penulis : Jurnal Sajak
Penerbit : The Intercultural Insitute dan Komodo Books Cetakan : Pertama, 2011
Tebal : 148 halaman
Peresensi : Jamal D. Rahman *
http://www.balipost.co.id/

KINI adalah zaman ketika puisi bisa ditemukan di mana-mana, sekaligus sulit ditemukan di mana pun. Di era internat, facebook, twiter, blog, dan sebagainya, puisi bisa muncul dengan mudah di mana-mana. Continue reading “Kenapa Jurnal Sajak?”

Bahasa »