Jamaluddin Mohammad *
nu.or.id 29/07/2012
Siang itu 25 Agustus 2005, pukul 15.00 WIB, saat terik matahari masih membakar, Baiquni, penyair santri dari Komunitas Seniman Santri, memulai aksinya di Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ia berencana membacakan ‘puisi-puisi kemerdekaan’ sambil berjalan kaki sepanjang 17 kilometer menuju Kota Cirebon. Continue reading “Memerdekakan Indonesia dengan Puisi”