Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=655
“Bach adalah semata-mata musik. Tiada literatur, tiada pernyataan kehidupan sendiri yang datang mengurangi kemurnian dari bunyi. Ia sekaligus sintese dari yang mendahuluinya, dan menjadi titik permulaan dari sesudahnya. Sekarang pun masih ada pengaruhnya terhadap musik modern. Kita bisa temukan dia lagi sampai ke konsert-konsert Stravinski dan Poulenc. Bach harus acap kali dibaca dan mungkin sekali orang belum bisa membukakan semua keindahan dari musiknya.” {Petikan pendapat J. Van Ackere, di buku Musik Abadi, terjemahan J. A. Dungga, Gunung Agung Djakarta, tahun lenyap, judul buku aslinya Eeuwige Muziek, diterbitkan N.V. Standaard-Boekhandel, Antwerpen, Belgie}. Continue reading “Johann Sebastian Bach (1685-1750)”