Juwairiyah Mawardy
http://www.surabayapost.co.id/
Dia akan menikahiku. Resmi sebagai istri. Tercatat dalam buku nikah yang bisa diperlihatkan pada siapapun. Begitulah janjinya. Semula aku selalu bertanya kapankah itu? Tapi lama-lama aku tak ingin bertanya lagi. Aku hanya perempuan luar pagar. Perempuan kedua. Mungkin saja dalam tingkatan-tingkatan pikirannya, aku bukan hanya nomor dua, melainkan nomor ke sekian puluh dari urusan hidupnya. Yang terpenting adalah urusan politiknya. Continue reading “RENCANA PALING SEMPURNA”