Sastra Indonesia dan Predikat In Cognita

Khairul Mufid Jr

Dalam khazanah kesusastraan Indonesia, kita pasti mengenal nama sastrawan seperti Chairil Anwar, Idrus, Pramoedya Ananta Toer, Umar Kayam, W.S. Rendra, Y.B. Mangunwijaya, atau Gunawan Muhammad dan Sapardi Djoko Damono. Mereka adalah pelaku sastra Indonesia yang berjuang untuk mempromosikan budaya dan karya Indonesia di mata dunia. Namun usaha mereka tidak semulus yang dibayangkan, secara galib karya mereka hanya dikonsumsi oleh kalangan akademis atau universitas yang (kebetulan) memiliki program kajian bahasa dan sastra Indonesia, ketimbang di publik yang lebih luas. Continue reading “Sastra Indonesia dan Predikat In Cognita”

Hubungan Darah Sastra dan Lapar

Khairul Mufid Jr

“Aku berpikir setengah mati untuk menemukan kata-kata yang cukup hitam untuk menggambarkan kegelapan itu, suatu kata yang sedemikian pedih kehitamannya hingga dapat melukai mulutku bila kuucapkan.”

Kutipan kalimat di atas diambil dari novel Hunger, Sult, (Lapar) karya Knut Hamsun yang sempat menggemparkan publik Norwegia bahkan dunia. Betapa tidak, novel yang semi-autobiografi itu berkisah tetang seorang penulis muda yang maha miskin dan selalu kelaparan. Continue reading “Hubungan Darah Sastra dan Lapar”

Nobel untuk Sang Perawat Memori

Khairul Mufid Jr

Masyarakat sastra dunia dikejutkan dengan terpilihnya Patrick Modiano sebagai pemenang anugerah Nobel sastra 2014, penghargaan tertinggi dunia kesusastraan. Bagaimana tidak, Penulis Perancis kelahiran 30 Juli itu rupanya menyisihkan pesaing-pesaing beratnya seperti novelis Jepang (Haruki Murakami), atau penulis serba bisa Ngugi wa Thiong’o asal Kenya. Karena keduanya dianggap kandidat lebih berpeluang oleh seluruh publik sastra dunia. Continue reading “Nobel untuk Sang Perawat Memori”

Nobel, Jurnalis, dan Prosa Polifonik

Khairul Mufid Jr

Dia adalah pengangkat monumen penderitaan dan keberanian saat ini, karya polifoniknya berdiri di antara dokumenter dan novel, di antara non-fiksi dan fiksi, karyanya bukan hanya tentang “sejarah emosi-bahkan sejarah jiwa”, sebuah karya sastra pncerah yang tidak hanya materinya tetapi juga karena bentuk karyanya. Svetlana Alexievich punya nama, seorang jurnalis dari Belarusia. Continue reading “Nobel, Jurnalis, dan Prosa Polifonik”

Bahasa »