Kuswinarto *
Lampung Post, 11, 18, 25 April 2004
FEBRUARI 2004, pada minggu yang sama, saya mendapat e-mail dari dua sastrawan di Bandar Lampung. Satu dari Alex R. Nainggolan dan satu lagi dari “bapak puisi modern (berbahasa) Lampung” Udo Z. Karzi. Yang satu berisi “kedukaan”, sedangkan yang lainnya berisi “kegembiraan”. Seolah-olah saya ini kritikus sastra, Alex teriak, “Mas Kus, kapan pulang! Lampung miskin kritikus nih!” Teriakan Alex itu membuat saya beberapa detik tercenung di depan layar monitor. Continue reading “Sandyakala Bahasa dan Sastra Daerah Lampung”