Ayah dan Sepotong Bulan

Laila Awalia
http://www.lampungpost.com/

“Ibu, lihat itu! Bulan itu dipotong siapa?”

Tentu, Soraya menunjuk benda setengah lingkaran dengan tangan mungilnya ketika mendongakkan kepala di bawah langit malam yang remang-remang. Ketika itu, Ayah belum pulang, maka Soraya menarik tangan bunda untuk keluar, duduk berjajar menghadap taman. Berharap mata Soraya akan segera menangkap semburat cahaya kuning dari lampu depan mobil Ayah ketika memasuki halaman depan dengan menyuarakan klakson. Continue reading “Ayah dan Sepotong Bulan”

Bahasa ยป