Titie Said: “Saya Harus Meresensi Buku Puisimu, Linda!”

Linda Djalil
Kompas, 25 Okt 2011

KATA-KATA adalah niat, dan janji. Titie Said, penulis handal, wartawan dan sempat pula menjadi ketua Badan Sensor Film Indonesia itu, kira-kira satu setengah bulan lalu berkata kepada saya, “Luar biasa puisi-puisi kamu. Saya harus meresensi buku puisimu, Linda! Tapi harus dengan versi saya ya? Nanti tante kirim ke koran Kompas saja ya Lin?” ujarnya. Continue reading “Titie Said: “Saya Harus Meresensi Buku Puisimu, Linda!””

“Play-Boy” Chairil Anwar, WS Rendra, dan Linda Djalil

Berthy B Rahawarin
kompasiana.com

Apakah Chairil Anwar dan WS Rendra dapat dipandang sebagai pria jenis “play-boy” pada masanya? Dalam rangka mengenang 40 hari meninggalnya sastrawan Wahyu Surendra Rendra atau Mas Willy, figur tokoh sastrawan muda nan ajaib Chairil Anwar disanding bersama, tidak untuk membahas dan membandingkan karakteristik syair dan sajak mereka, tapi malahan sekedar menghantar masyarakat penulis dan pembaca Public Blog Kompasiana untuk memotivasi dan mengilhamkan masyarakat kita untuk tetap perduli pada kehidupan meditatif-refleksif-heroik lewat sajak-sajak penuh makna yang pernah kita miliki di Nusantara. Continue reading ““Play-Boy” Chairil Anwar, WS Rendra, dan Linda Djalil”

Bahasa »