Kearifan Syafii Maarif

Maria Hartiningsih, Ninuk Mardiana Pambudy
Kompas, 5 Oktober 2008

Ini pernyataan Prof Dr Ahmad Syafii Maarif: bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan karena politik menjadi ajang kompetisi kepentingan-kepentingan sempit kelompok, bukan untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan seluruh rakyat, seperti dicita-citakan para pendiri negeri ini.

Tokoh intelektual, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah (1998-2005) dan pendiri Maarif Institute itu ditemui suatu pagi, di Jakarta. Continue reading “Kearifan Syafii Maarif”

Adonis, Meretas Sekat dan Batas

Maria Hartiningsih
Kompas, 14 Nov 2008

”… thus I no longer hesitate to say: / ’the I and the other / are me…” Satu frasa dalam karya Adonis, ”A Desire Moving Through the Maps of the Material” (1986-1987), sudah cukup mengungkapkan pendirian penyair dan esais terkemuka dunia asal Suriah itu tentang ”liyan” (the other) dan ”yang diliyankan”.

BAGI Adonis (78), nama pena Ali Ahmad Sa’id, sejak usia 19 tahun, sang liyan dan sang diri menyatu dalam kesatuan diri; terasing dan diasingkan. Pengasingan tidak berarti secara fisik. Bahasa itu sendiri lahir dalam keterasingan. Continue reading “Adonis, Meretas Sekat dan Batas”

Pergumulan Menguakkan Identitas

Maria Hartiningsih
Kompas, 23 Sep 2007

Narrowly constructed, the present is never and always. It is here and gone with the tick of the clock, then here again.
(Michael T Isenberg, Puzzles to the Past: An Introduction to Thinking about History, 1985)

Banyak orang tunduk pada waktu, tetapi tidak begitu halnya dengan Sindhunata. Dalam novelnya terbaru, Putri Cina, Sindhunata meletakkan masa lalu di dalam masa kini, membuat waktu tak berkerangka, tak punya ruang; bahkan ruang dan waktu tiada, ketika keduanya melebur ke dalam peristiwa. Continue reading “Pergumulan Menguakkan Identitas”

Hari Ibu untuk Merumuskan Keindonesiaan

Maria Hartiningsih
Kompas, 22 Des 2008

HARI Ibu dalam sejarah pergerakan perempuan di Indonesia merupakan peringatan perjuangan merebut kesetaraan, keadilan, dan pembebasan perempuan yang ditandai dengan Kongres Perempuan Indonesia I. Makna itu harus dijaga untuk mengingatkan pada ancaman besar bagi keberagaman yang dijalankan melalui kontrol atas tubuh dan seksualitas perempuan. Continue reading “Hari Ibu untuk Merumuskan Keindonesiaan”

Bahasa »