Maria Magdalena Bhoenomo *
suarakarya-online.com
Pertanyaan bernada gugatan seperti judul tulisan ini, mungkin bisa digeneralisasikan. Misalnya, erotisme sastra untuk apa? Dan jika pertanyaan ini disederhanakan lagi, mungkin terkesan tolol: untuk apa erotisme? Dan, ada pertanyaan yang lebih tolol lagi: untuk apa meributkan erotisme?
Demikianlah, masalah erotisme selalu mengemuka dalam karya sastra dan karya seni lainnya (seni rupa, tari, lagu, teater) sehingga memancing tanda tanya dan perdebatan yang biasanya berujung pada terbentuknya sikap ‘demokratis’ manakala semua pihak harus menghormati selera dan pendapat masing-masing. Continue reading “Erotisme Seni untuk Apa?”