Sastra dan Agama Kemanusiaan

Marsel Robot *
Pos Kupang, 21 Jan 2016

Sepotong metafora liris mengiris kalbu ketika John Hick mewanti, “The lamps are different, but the light is the same (lihat Volf, 2008:8; Robot, 2015). Tetapi, Harland Develand berseru sebaliknya, “Realitas keragaman dan perbedaan budaya merupakan ‘setan baru’ dalam jagat hidup kita” (O’Dea, 1996: 427). Dan salah satu unsur keragaman yang paling emosional memunculkan konflik adalah agama. Surga dan Tuhan begitu mudah diciptakan oleh kefanaan akal manusia. Continue reading “Sastra dan Agama Kemanusiaan”

Menghela Narasi Peradaban yang Hilang

Dr. Marsel Robot, M.Si *
Pos Kupang, 11 Sep 2017

Ujung Juli (24-26 Juli 2017), Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan ritual bertajuk: “Dialog Kebudayaan (silaturahmi) Raja-raja Sedaratan Flores dan Lembata”.

Turut hadir perwakilan Raja Rote. Dialog itu dilangsungkan di Lewoleba, Kabupaten Lembata. Dialog yang berusaha meretas jalan ke masa lalu, melewati gundukan peradaban dan lorong-lorong kehidupan komunal yang telah begitu jauh dan merabun. Continue reading “Menghela Narasi Peradaban yang Hilang”

Sastrawan NTT di Manakah Kau?

Penghargaan yang Menggertak

Marsel Robot *
pos-kupang.com

PAGI sekali, (pertengahan Juni 2010) lalu, tiga perempuan menyeberang embun, kemudian lekas bergegas berkumpul di lantai satu gedung Perpustakaan Daerah Propinsi NTT. Mereka adalah Dr. Free Hearty, M.Hum, Dra. Yvonne De Fretes, M.A., dan seorang wanita dari Kupang, Dra. Mezra Pellandou. Ketiganya tergabung dalam Komunitas Perempuan Penulis Indonesia (sastrawati). Continue reading “Sastrawan NTT di Manakah Kau?”

Bahasa ยป