Matrone Muserang *
Ketika saya membaca antologi puisi penyair perempuan Sumenep, Benazir Nafilah “Madura: Aku dan Rindu” 2015 ingin saya tegaskan bahwa Sumenep bukan hanya sebuah nama Kabupaten an sich, namun Sumenep adalah rahim yang mengandung kearifan lokal budaya yang harus dibaca eksistensinya dengan perangkat metodologi yang tidak hanya satu, namun beragam. Continue reading “Membaca Madura Sebagai Kearifan Dalam Puisi”