Sofyan RH. Zaid, Pagar Kenabian
Matroni Muserang * Continue reading “Pagar Kenabian: Sebuah Universalitas Agama dan Filsafat”
Sofyan RH. Zaid, Pagar Kenabian
Matroni Muserang * Continue reading “Pagar Kenabian: Sebuah Universalitas Agama dan Filsafat”
Kepada Sapardi Djoko Damono
Matroni Musèrang * Continue reading “Sang Mistikus Kini Telah Pulang”
Matroni Musèrang *
Dalam tulisan ini saya akan mencoba berkenalan dengan penyair Madura yang tidak menetap di tanah kelahirannya, namun rasa Maduranya masih kental dan manis. Di komunitas ‘Kutub’ Pondok Pesantren Hasyim Asy’arie Yogyakarta, saya berguru kepada tiga penyair Pulau Garam “Madura,” Mahwi Air Tawar, Salman Rusydie Anwar, dan Ahmad Muchlis Amrin, di samping juga kepada pengasuh K.H. Zainal Arifin Thaha (alm) dan Kuswaidi Syafi’ie, Evi Idawati, Raudal Tanjung Banua, Joni Ariadinata, tetapi tulisan ini hanya focus pada tiga penyair yang sama-sama memiliki ciri khas dalam menulis puisi. Continue reading “INTEGRASI KE-MADURA-AN DALAM PUISI DAN DIRI”
Matroni Musèrang *
Sastra melawan pernah digayang Wiji Tukul dengan hanya ada satu kata Lawan! Chairil Anwar, Rendra dengan puisi Famlet dalam puisi. Putu Wijaya dengan Novel dan dramanya, dan sekarang dimotori oleh Sosiawan Leak dengan Sastra Menolak Korupsi. Namun ada waktu senggang yang menjadikan sastra mengalami kelesuan, salah satu alasan mengapa kelesuan itu terjadi yaitu, karena tidak ada gerakan progresivitas, salah satu lainnya adalah tidak adanya keinginan mencoba mencari ide-ide segar, ide-ide baru untuk dituliskan, sehingga yang terjadi “daur ulang” dari puisi-puisi yang terbit di koran dan buku. Continue reading “Bahasa Peristiwa Sebagai Sastra Perlawanan”
Matroni Musèrang *
demi meraup suara pemenangan pasangan pilres tahun ini
banyak ustadz dan kata-kata membumi
merayakan kalimat allah demi sesuap kursi
merayakan kemenangan lima tahun sekali
tak merasa kalau bersalah pada Allah dan Nabi Continue reading “Ketika Allah, Kalah oleh Mulut Politik”