Percintaan Empat Puluh

Muhammad Muis
lampungpost.com

HARI masih pagi benar. Sesekali masih terdengar kokok-kokok ayam dari seputar rumah dan kebun-kebun penduduk. Burung-burung riang bercericit gembira beranjak dan terbang dari sarang-sarangnya dan mulai beterbangan kian kemari, bersenda gurau menyambut pagi, menyambut hari baru. Halimun masih menyelimuti desa kecil itu. Di ujung pematang, di kejauhan, di antara rimbun pepohonan, belukar, dan gunung yang kekar sang mentari belum tegas memperlihatkan garang sinar emasnya, seakan masih malas beranjak dari peraduannya. Continue reading “Percintaan Empat Puluh”

Bahasa ยป