Mulyani Hasan*
http://www.prakarsa-rakyat.org/
SEBUAH malam Minggu di pengujung Maret 2010. Di gedung bekas pengadilan kolonial yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan 5 Bandung, para pemuda dan sosok-sosok renta duduk bersama terlibat percakapan soal sastra, politik dan kehidupan. Sekarang dan masa lalu. Ada Saut Sitomorang, sastrawan yang menerbitkan buku Politik Sastra, mengkritisi bagaimana sastra dipolitisasi sedemikian rupa dari jaman ke jaman. Budayawan Jacob Soemardjo bicara soal idealisme karya sastra. Pemandu acara malam itu Yopi Setia Umbara, penyair muda dari Universitas Pendidikan Indonesia. Continue reading “Ada Lekra dan Politik Sastra di Gedung Indonesia Menggugat”