Penyair Hujan dari Baturono

Ninin Damayanti
majalah.tempointeraktif.com

Matahari sudah condong ke barat ketika Tempo bertandang ke rumah penyair Sapardi Djoko Damono di kompleks dosen Universitas Indonesia, Cirendeu, Ciputat, dua pekan lalu. Rumah bercat putih itu hanya sepelemparan batu dari Situ Gintung.

Perabot di rumahnya sederhana, menguatkan sosok Sapardi yang lekat dengan puisi liris yang bersahaja. Tidak ada mebel besar dan mewah. Hanya seperangkat kursi tamu yang dimakan usia, bantal kursi bermotif batik, kulkas tua, bale kayu berlapis tikar rotan, rak kayu penuh buku, dan sebuah komputer. Continue reading “Penyair Hujan dari Baturono”

Bahasa ยป