Novi Diah Haryanti
http://ruangkata-katavie.blogspot.com/
Ayah memasak didapur. Ibu membaca surat kabar, kopinya masih mengepul. Kami saling membenci. Ribuan kali ayah mau membunuh ibu, tapi ibu berhasil lolos. Pertama pada waktu ditepi sumur. Waktu ibu menjeguk, ayah mendorong ibu. Tapi ibu berpegangan padaku, aku bisa mendorong ibu tak ada yang tahu. Tapi tak kulakukan. Sebab ayah harus membunuh ibu dengan tangannya sendiri, sebagai mana aku mau membunuh ayah dengan tanganku sendiri. Continue reading ““Keluarga Gila” karya Hudan Hidayat: Zaman Purba di Tengah Peradaban Kota”